Pembinaan BUMKal Kulon Progo Fokus Atasi Tantangan

Diterbitkan pada 29 September 2025 oleh Admin

Kulon Progo, 16 Juli 2025 – Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Kalurahan, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil (DPMKKPS) DIY menyelenggarakan pembinaan Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) tahun 2025 bagi Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, dan Kalurahan Pleret, Kapanewon Panjatan. Kegiatan yang berlangsung di Balai Kalurahan Giripeni dan Pleret ini diikuti oleh 20 hingga 30 . . .

peserta dari masing-masing kalurahan dimulai pukul 08.30 WIB hingga selesai. Pembinaan ini bertujuan meningkatkan kapasitas kelembagaan serta memperkuat tata kelola BUMKal agar lebih profesional dan transparan. Konsultan Syncore Indonesia, Iqbal Rivai, yang menjadi salah satu narasumber pembinaan, mengungkapkan bahwa “pengurus BUMKal di kedua kalurahan masih menghadapi berbagai tantangan diantaranya kurang solidnya tim pengelola dan lemahnya komunikasi dengan pemerintah desa. Kondisi ini menghambat pengambilan keputusan yang cepat dan pelaksanaan program yang efektif, sehingga pembinaan difokuskan untuk meningkatkan koordinasi internal serta membangun hubungan lebih baik dengan pihak terkait”. Pencatatan laporan keuangan di kedua BUMKal masih dilakukan secara manual. Metode ini dinilai kurang efisien dan rawan terjadi kesalahan yang dapat berdampak pada akuntabilitas dan transparansi keuangan. Kondisi ini mendorong perlunya intervensi melalui pembinaan menyeluruh, termasuk digitalisasi sistem keuangan. Sebagai konsultan mitra narasumber, Syncore Indonesia memberikan materi tentang pengelolaan administrasi dan akuntabilitas keuangan BUMKal. Selain itu, narasumber juga memperkenalkan digitalisasi pencatatan keuangan melalui aplikasi sistem akuntansi dan analisis bisnis (SAAB). Upaya ini mendukung Dinas PMKKPS DIY dalam meningkatkan profesionalisme dan transparansi pengelolaan BUMKal secara menyeluruh. Dikutip dari website Kalurahan Giripeni, Direktur BUMKal Binangun Jati Unggul, Triti Sintawati, menyampaikan bahwa “BUMkal harus memiliki strategi pengelolaan yang baik, meningkatkan SDM, dan terus berinovasi mengikuti perkembangan pasar. Ia juga menegaskan bahwa BUM Desa tidak bisa berkembang sendiri, melainkan harus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait”. Acara berlangsung lancar dengan penjelasan dari narasumber serta sesi tanya jawab yang interaktif.  Konsultan dari Syncore Indonesia, Iqbal Rivai, menyampaikan bahwa antusiasme peserta sangat tinggi sepanjang kegiatan. Para peserta aktif berdiskusi, bertanya, dan menunjukkan minat besar terhadap materi yang disampaikan. Hal ini menggambarkan komitmen mereka untuk mengembangkan kemampuan mengelola BUMKal secara profesional. Dengan pendekatan praktis yang langsung menyasar kebutuhan di lapangan, pembinaan BUMKal ini diharapkan mampu memperkuat kelembagaan, meningkatkan transparansi pengelolaan, serta mendorong BUMKal tumbuh menjadi unit usaha yang produktif dan berkelanjutan.

Login untuk membaca konten lengkap

Login