Syncore Indonesia Dampingi Studi Kelayakan Rumah Sakit PKU AR Fachrudin

Diterbitkan pada 25 September 2025 oleh Admin

RS PKU AR Fachrudin Salatiga resmi menggandeng Syncore Indonesia untuk menyusun studi kelayakan rumah sakit sebagai syarat perizinan operasional. Proyek ini berlangsung pada Juli hingga September 2025, langkah ini penting untuk memastikan pengembangan rumah sakit sesuai kebutuhan masyarakat. Kerja sama ini menegaskan komitmen kedua pihak dalam mewujudkan layanan kesehatan yang . . .

berkualitas. Latar Belakang dan Tujuan Studi Kelayakan Studi kelayakan menjadi dasar penting bagi RS PKU AR Fachrudin dalam memastikan pembangunan rumah sakit selaras dengan kebutuhan masyarakat. Bagi RS PKU AR Fachrudin, kajian ini penting supaya pembangunan rumah sakit tidak berhenti pada pemenuhan regulasi, melainkan benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat. Melalui kajian yang sistematis, manajemen rumah sakit dapat menilai potensi keberhasilan, risiko yang muncul, dan strategi pengembangan yang perlu disiapkan. Syncore Indonesia dipercaya sebagai mitra berkat pengalaman lebih dari 15 tahun mendampingi rumah sakit dan instansi BLUD di seluruh Indonesia. Kredibilitas ini membuat RS PKU AR Fachrudin yakin kolaborasi menghasilkan rekomendasi aplikatif. Lingkup Analisis dan Peran Konsultan Syncore Lingkup kajian studi kelayakan mencakup analisis aspek eksternal dan internal. Dari sisi eksternal, konsultan Syncore menilai faktor kebijakan, geografi, demografi, sosial ekonomi dan budaya, ketenagakerjaan, serta kondisi kesehatan masyarakat. Sementara itu, aspek internal mencakup sarana kesehatan, pola penyakit, teknologi, sumber daya manusia rumah sakit, organisasi, hingga kinerja dan keuangan. Syncore mendampingi dengan metodologi berbasis data dan analisis terintegrasi. Tahapan yang sudah dilakukan meliputi kajian aspek eksternal dan internal, analisis permintaan, analisis kebutuhan, serta analisis keuangan. Pendekatan ini memberi nilai tambah karena menggabungkan pengalaman praktis dengan pemahaman regulasi kesehatan, sehingga rekomendasi yang dihasilkan aplikatif dan realistis. Melalui kajian situasi tersebut, konsultan Syncore membantu RS PKU AR Fachrudin memahami peluang dan tantangan di wilayah Salatiga dan Kabupaten Semarang. Salah satu fokus yang muncul adalah kebutuhan layanan kesehatan untuk geriatrik. Geriatrik merupakan bidang medis yang berfokus pada pencegahan, diagnosis, dan penanganan masalah kesehatan pada lanjut usia agar mereka dapat tetap sehat dan memiliki kualitas hidup yang baik, mengingat wilayah ini belum memiliki rumah sakit dengan spesialisasi pelayanan lansia. Hal ini menjadi peluang pengembangan yang strategis. Proses dan Tantangan Sejak dimulai pada Juli 2025, proses studi kelayakan dijalankan bersama oleh tim rumah sakit dan konsultan Syncore. Tantangan terbesar dalam proses ini adalah keterbatasan data angka kesakitan spesifik untuk Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang. Selain itu, pada aspek keuangan, data yang diperoleh masih dalam proses pembaruan sehingga belum dapat dianalisis secara menyeluruh. Untuk mengatasi hal tersebut, komunikasi terbuka antara rumah sakit dan Syncore menjadi kunci. Diskusi rutin dilakukan agar setiap kendala bisa diselesaikan secara cepat dan tepat. Dengan cara ini, proses kajian tetap berjalan sesuai rencana dan mampu menghasilkan analisis yang lebih akurat meski menghadapi keterbatasan di lapangan. Harapan dan Komitmen ke Depan Melalui studi kelayakan rumah sakit, semua rekomendasi yang tertuang dalam studi kelayakan dapat diimplementasikan. “Kami berharap seluruh rekomendasi dalam studi kelayakan ini dijalankan dengan baik, sehingga rumah sakit dapat berkembang ke arah yang lebih baik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Habib, Konsultan Syncore Indonesia. Syncore Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus mendukung transformasi layanan kesehatan nasional. Pendampingan studi kelayakan RS PKU AR Fachrudin Salatiga menjadi salah satu bukti nyata kontribusi Syncore dalam menghadirkan kajian berbasis data, transparan, dan aplikatif demi mewujudkan layanan kesehatan unggul dan berkelanjutan.

Login untuk membaca konten lengkap

Login