ARTIKEL

Artikel
Syncore Indonesia

Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Tata Kelola Keuangan Perusahaan

Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Tata Kelola Keuangan Perusahaan

Tata kelola keuangan perusahaan sangat penting untuk menjamin kesehatan keuangan perusahaan dan mencegah terjadinya fraud atau kesalahan dalam pelaporan keuangan, mengingat hal tersebut dibutuhkan dalam rangka kesuksesan jangka panjang perusahaan.Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tata kelola keuangan perusahaan antara lain:1.Memiliki Rencana Keuangan yang JelasDalam hal ini, perusahaan harus memiliki rencana keuangan jangka pendek dan jangka panjang yang jelas dan terperinci. Selain itu, perlu didukung dengan pelatihan dan pengembangan karyawan tentang tata kelola keuangan perusahaan supaya seluruh perencanaan yang telah ditetapkan dapat berjalan dan dapat diimplementasikan dengan baik2.Mengelola Arus Kas dengan Hati-HatiDalam hal ini, perusahaan harus memantau arus kas masuk dan keluar secara hati-hati. Monitoring arus kas dan aset perusahaan secara teratur ini sangat berguna untuk memastikan bahwa tidak ada kekurangan kas yang terjadi. Hal tersebut dapat berjalan dengan baik apabila akun keuangan perusahaan dengan akun keuangan pribadi sudah dapat dipisahkan3. Menetapkan dan Mengikuti AnggaranDalam hal ini, perusahaan harus menetapkan anggaran yang realistis dan mengikuti anggaran tersebut. Dengan mengikuti anggaran, perusahaan dapat menghindari pengeluaran yang berlebihan dan merencanakan kegiatan investasi yang lebih baik4. Mengelola Risiko dengan Hati-HatiDalam hal ini, perusahaan harus mengidentifikasi dan mengelola risiko dengan hati-hati. Risiko keuangan yang mungkin terjadi harus diidentifikasi, dievaluasi, dan diatasi dengan rencana tindakan yang tepat. Pengelolaan risiko yang baik diperlukan guna menyiapkan rencana kontinjensi jika terjadi situasi yang tidak diinginkan5. Mengelola Utang dengan Hati-HatiDalam hal ini, perusahaan harus memantau dan mengelola utang dengan hati-hati. Hal ini meliputi pengaturan jangka waktu, bunga, dan membayar utang tepat waktu6. Memantau Kinerja KeuanganDalam hal ini, perusahaan harus memantau kinerja keuangan secara teratur dan memperhatikan indikator keuangan utama seperti laba kotor, margin laba bersih, arus kas bebas, dan rasio utang. Data dan informasi yang akurat dan relevan dapat digunakan sebagai alat dalam mengambil keputusan, serta menghindari konflik kepentingan pada saat pengambilan keputusan keuangan7. Transparansi dan AkuntabilitasDalam hal ini, perusahaan harus memiliki prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan, sehingga para pemangku kepentingan dapat memahami situasi keuangan perusahaan dengan baik. Menjaga keterbukaan dan transparansi dalam pelaporan keuangan perusahaan tersebut sangat diperlukan guna menciptakan Good Corporate Government (GCG)8. Menjaga KepatuhanDalam hal ini, perusahaan harus memastikan bahwa mereka patuh pada semua peraturan dan persyaratan keuangan yang berlaku dan menjaga dokumentasi yang akurat9. Memiliki Sistem Akuntansi yang BaikDalam hal ini, perusahaan harus memiliki sistem akuntansi yang andal dan memeriksa kembali bukti-bukti keuangan secara berkala. Dengan adanya penyimpanan dokumen keuangan dengan baik dan mengatur data keuangan perusahaan dengan rapi, serta didukung dengan adanya sistem akuntansi yang baik, maka laporan keuangan yang dihasilkan akan akurat dan dapat diandalkan10. Menerapkan Pengawasan yang BaikDalam hal ini, perusahaan harus menerapkan pengawasan yang baik terhadap seluruh aktivitas keuangan untuk mencegah penipuan, kesalahan, dan penyalahgunaan dana.Menerapkan kontrol internal yang baik dapat dilakukan seperti memeriksa dan merekam transaksi secara rutin. Melakukan audit internal secara rutin tersebut guna memastikan bahwa semua transaksi telah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan kebijakan perusahaanHal-hal tersebut dapat membantu perusahaan untuk mengelola keuangannya dengan baik dan memastikan kesinambungan bisnis yang sehat.

Apa itu Penyusunan Inovasi Bisnis?

Apa itu Penyusunan Inovasi Bisnis?

Kita pasti sering mendengar istilah inovasi. Kata ini sering digunakan untuk menyebutkan sebuah aktivitas yang menghasilkan produk atau gagasan baru.Namun, sebenarnya apa itu inovasi? Menurut penjelasan di Buletin Psikologi 17(1) tahun 2009, istilah inovasi pertama kali dikenalkan oleh Schumpeter pada tahun 1934. Inovasi dianggap sebagai sebuah kreasi dan implementasi atau kombinasi baru.Inovasi juga merupakan sebuah keluaran dari organisasi yang memanfaatkan sumber daya input berupa pengetahuan, informasi, dan pengalaman yang dimiliki-diantaranya sebagian besar oleh karyawannya.Inovasi juga harus melibatkan kreativitas dan eksperimen yang menghasilkan produk baru, layanan baru, atau proses teknologi yang lebih baik.Pada dasarnya praktik inovasi bisa diterapkan pada berbagai bidang. Dalam bisnis atau wirausaha, contoh inovasi yang sering diterapkan yaitu menciptakan produk baru atau produk pengembangan.Mengutip dari katadata.co.id, berikut ini beberapa tips membuat inovasi produk untuk pengembangan usaha: Ketahui kebutuhan pelanggan Hal pertama yang harus Anda lakukan saat hendak melakukan inovasi produk yaitu melakukan survei kebutuhan pelanggan terlebih dahulu. Hal ini diperlukan agar Anda bisa menghadirkan produk yang dibutuhkan banyak konsumen.Jika produk yang ditawarkan memiliki jangkauan pasar yang luas, maka peluang mendapatkan keuntungan semakin besar.2. Tes produk baruSetelah memahami kebutuhan pasar, Anda bisa melakukan uji coba pada produk baru tersebut sebelum dipasarkan secara luas. Tujuannya yaitu agar konsumen mengenal terlebih dahulu produk hasil inovasi tesebut.Setelah itu, mintalah mereka untuk memberikan penilaian, komentar, dan saran atau produk baru itu. Penilaian tersebut bisa Anda gunakan untuk memperbaiki kualitas produk agar menjadi lebih sempurna.3. Mengembangkan produk sesuai keinginan pasarJika produk baru yang Anda buat belum sesuai keinginan pasar, maka segera lakukan perbaikan sebelum produk tersebut dijual secara luas. Hal ini berguna untuk menghindari terjadinya penolakan produk oleh konsumen.4. Terapkan strategi pemasaran yang tepatProduk hasil inovasi biasanya memiliki tantangan pemasaran yang lebih sulit dibandingkan produk lama. Hal ini dikarenakan masih banyak orang yang belum mengenal produk tersebut. Oleh sebab itu, kita perlu menyusun strategi pemasaran yang tepat.Setelah strategi pemasaran terbentuk, segeralah untuk mempraktekannya. Tak hanya itu, Anda juga harus konsisten dalam melakukan strategi tersebut agar produk bisa dikenal dan banyak dibeli konsumen.5. EvaluasiDalam berinovasi kita juga perlu melakukan evaluasi hasil penjualan. Kegiatan ini harus dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari penjualan yang sudah dikerjakan. Jika ada kelebihan, maka kita perlu menjaga kelebihan tersebut.Namun jika dirasa masih ada kekurangan, segeralah untuk memperbaikinya. Dengan demikian, usaha akan terus berjalan di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat.

Solusi Penyusunan Inovasi Bisnis Melalui Pendampingan Bisnis

Solusi Penyusunan Inovasi Bisnis Melalui Pendampingan Bisnis

Pada era saat ini, inovasi diperlukan dalam berbagai bidang khususnya dalam menjalankan sebuah bisnis. Agar suatu bisnis tidak redup dan tidak “dimakan” oleh waktu maka diperlukan pembaharuan dan ide-ide yang fresh agar dapat mengikuti perkembangan zaman dan teknologi.Inovasi bisnis sangat dibutuhkan dengan tujuan memenuhi kebutuhan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dan bisnis yang dilakukan dapat terus eksis di dalam persaingan pasar.Untuk itu diperlukan kreativitas yang dapat mempertahankan eksistensi dan penguasaan pasar. Perencanaan suatu inovasi dapat dilakukan pada beberapa komponen bisnis seperti inovasi produk, inovasi proses, inovasi pemasaran, inovasi teknologi, maupun inovasi model bisnisnya.Inovasi bisnis memiliki banyak dampak positif antara lain mempertahankan keutuhan bisnis, meningkatkan brand awareness untuk para konsumen, serta mengembangkan bisnis agar lebih unggul dari kompetitor.Selain dampak positif tersebut, terdapat dampak positif lain yang tak kalah penting bagi keberlangsungan sebuah bisnis apabila melakukan inovasi bisnis yaitu meningkatkan efisiensi proses bisnis suatu perusahan yang meliputi efisiensi biaya, waktu, dan keberlangsungan suatu produk.Banyaknya dampak positif yang timbul dari adanya inovasi bisnis, menggambarkan bahwa begitu pentingnya inovasi bisnis bagi sebuah perusahaan.Dalam perencanaan inovasi bisnis, dibutuhkan SDM dengan kapasitas yang mumpuni agar proses penerapan ide atau kreativitas terbaru dapat berjalan dengan baik dan memberi dampak positif bagi pemilik bisnis.Apabila dalam suatu perusahaan dirasa belum memiliki kemampuan maupun kapasitas untuk melakukan inovasi bisnis yang diinginkan, maka perusahaan dapat menggandeng pihak ketiga untuk mendampingi penyusunan dan proses berjalannya inovasi bisnis.Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendukung penyusunan inovasi bisnis yang biasa dilakukan oleh konsultan bisnis, antara lain:1.Membentuk tim yang solid dan kompetenDalam penyusunan inovasi bisnis, diperlukan SDM berkualitas sebagai penggerak terwujudnya tujuan inovasi bisnis. Agar proses berjalan dengan baik, maka SDM perlu diseleksi untuk membentuk tim yang solid dan kompeten. Tak heran jika sebuah perusahaan menyewa jasa konsultan atau unit khusus yang ahli untuk memberikan pendampingan penyusunan inovasi bisnis.2. Melakukan riset kompetitorRiset kompetitor dilakukan sebagai strategi perusahaan untuk mengkaji produk sejenis dan taktik pemasaran dari pesaing. Dengan melakukan riset kompetitor juga dapat mengantisipasi tindakan dan strategi pesaing sehingga dapat melakukan inovasi yang dapat menambah daya saing dan menguasai pasar.3. Melakukan riset kepuasan konsumenAdanya riset kepuasan konsumen dapat mengetahui timbal balik yang ditunjukkan konsumen setelah memperoleh dan menggunakan produk. Riset kepuasan konsumen dibutuhkan demi bisnis yang berkelanjutan dan dapat menjadi wawasan untuk inovasi bisnis.4. Mengoptimalkan TeknologiInovasi tidak lepas dari perkembangan teknologi. Dengan teknologi akan menciptakan sistem perusahaan yang efektif dan efisien.5. Memperbarui strategi pemasaranPemasaran menjadi komponen penting dalam berjalannya sebuah bisnis karena dengan pemasaran maka informasi mengenai produk barang atau jasa akan sampai kepada calon konsumen. Maka dari itu, perlu strategi yang matang untuk melakukan pemasaran sebuah produk.Terdapat berbagai bentuk pendampingan penyusunan inovasi bisnis, diantaranya: mentoring, consulting, dan coaching. Mentoring dilakukan secara satu arah, dimana pendamping akan berbagi mengenai wawasan yang perusahaan perlukan dalam inovasi bisnis suatu perusahaan.Sedangkan consulting yaitu pendamping memberikan solusi berupa model bisnis yang harus diterapkan klienuntuk menyusun inovasi bisnisnya.Untuk coaching sendiri memiliki pengertian sebagai kegiatan kemitraan dimana terjadi hubungan dua arah yang bertujuan agar bisnis klien dapat mencapai tujuan dan memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk menyusun inovasi bisnis. Sebelum menentukan pendamping penyusunan inovasi bisnis bagi perusahaannya, pemilik bisnis hendaknya melakukan pemetaan kebutuhan pendampingan guna mengidentifikasi kebutuhan pendampingan dan menentukan komponen apa saja yang akan dikembangkan dalam melakukan penyusunan inovasi bisnis.Adanya pendamping penyusunan inovasi bisnis menjadi solusi bagi para pelaku usaha yang membutuhkan SDM berkompeten dalam merancang inovasi bisnis.

Tahapan-Tahapan yang Harus Diperhatikan dalam Tata Kelola Keuangan

Tahapan-Tahapan yang Harus Diperhatikan dalam Tata Kelola Keuangan

Tata kelola keuangan melibatkan beberapa tahapan yang harus dilalui untuk memastikan pengelolaan keuangan yang baik dan bertanggung jawab.Berikut adalah beberapa tahapan tata kelola keuangan yang umum dilakukan oleh suatu organisasi atau entitas: Perencanaan keuangan: Tahap ini melibatkan perencanaan penggunaan dana dan sumber daya keuangan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Perencanaan keuangan mencakup penentuan anggaran, proyeksi pendapatan dan pengeluaran, serta strategi pengelolaan keuangan jangka panjang.Penganggaran: Setelah perencanaan keuangan dilakukan, tahap selanjutnya adalah membuat anggaran yang terperinci dan realistis. Anggaran ini akan menjadi pedoman dalam penggunaan dana dan sumber daya keuangan organisasi.Pelaporan keuangan: Pelaporan keuangan adalah proses dokumentasi dan penyampaian informasi keuangan yang akurat dan transparan mengenai kinerja keuangan organisasi. Pelaporan keuangan ini biasanya dilakukan secara berkala, seperti bulanan, triwulanan, atau tahunan.Pengawasan dan pengendalian keuangan: Tahap ini melibatkan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan dana dan sumber daya keuangan organisasi. Hal ini meliputi pemantauan anggaran, pengendalian pengeluaran, pemeriksaan akuntansi, dan pemantauan kinerja keuangan secara keseluruhan.Manajemen risiko keuangan: Manajemen risiko keuangan adalah proses identifikasi, evaluasi, dan pengendalian risiko keuangan yang mungkin terjadi pada organisasi. Hal ini melibatkan pengambilan tindakan untuk mengurangi risiko keuangan, seperti penggunaan instrumen keuangan atau asuransi.Dengan melalui tahapan-tahapan tersebut, suatu organisasi atau entitas dapat memastikan bahwa pengelolaan keuangan yang dilakukan adalah efektif, efisien, transparan, dan bertanggung jawab.Jika tahapan-tahapan dalam tata kelola keuangan tidak dilakukan dengan baik, maka organisasi atau entitas tersebut dapat menghadapi beberapa risiko dan konsekuensi yang merugikan, di antaranya: Penggunaan dana dan sumber daya keuangan yang tidak efektif dan efisien, sehingga tidak dapat mencapai tujuan dan sasaran organisasi dengan optimal.Tidak adanya anggaran yang terperinci dan realistis, sehingga pengelolaan keuangan menjadi tidak terarah dan dapat menyebabkan kelebihan atau kekurangan pengeluaran.Kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana dan sumber daya keuangan, sehingga dapat menimbulkan kecurigaan dan ketidakpercayaan dari para pemangku kepentingan (stakeholders).Potensi risiko keuangan yang tidak terkontrol, seperti fraud atau penipuan, korupsi, kesalahan akuntansi, atau kerugian finansial.Tidak adanya pengawasan dan pengendalian yang memadai atas penggunaan dana dan sumber daya keuangan, sehingga dapat terjadi penyalahgunaan keuangan dan tindakan tidak sesuai dengan aturan dan regulasi yang berlaku.Kinerja keuangan yang buruk, seperti kerugian finansial, penurunan keuntungan, atau bahkan kebangkrutan.Dalam hal ini, tata kelola keuangan yang baik dan bertanggung jawab sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kelangsungan hidup suatu organisasi atau entitas, serta memastikan bahwa penggunaan dana dan sumber daya keuangan dilakukan dengan optimal dan sesuai dengan aturan dan regulasi yang berlaku.

Cara Melakukan Pengelolaan Keuangan

Cara Melakukan Pengelolaan Keuangan

Keuangan merupakan aspek penting dalam kehidupan baik kehidupan individu, organisasi, maupun dalam sebuah perusahaan. Dalam lingkup perusahaan, keuangan menjadi salah satu sumber daya utama dalam menjalankan bisnisnya.Keuangan menjadi hal yang sangat krusial sehingga butuh pengelolaan yang baik dan terstruktur. Secara terminologi, pengelolaan atau manajemen keuangan meliputi kegiatan perencanaan, pengelolaan, penyimpanan, monitoring arus keuangan, pengendalian, hingga pelaporan keuangan yang meliputi dana dan aset dalam suatu organisasi atau perusahaan.Begitu pentingnya hal tentang keuangan sehingga perlu direncanakan karena keuangan akan mempengaruhi kelancaran kegiatan suatu organisasi atau perusahaan dan akan menimbulkan masalah apabila tidak dikelola dengan baik.Mengingat begitu pentingnya keuangan bagi suatu organisasi maupun perusahaan, biasanya dalam sebuah organisasi atau perusahaan dibentuk tim khusus yang mengurusi keuangan.Divisi keuangan menjadi bagian dalam perusahaan yang diandalkan untuk mengelola berbagai aset perusahaan. Dalam manajemen keuangan dibutuhkan pula kemampuan untuk mengatur skala prioritas dalam pengalokasian dana sehingga perlu memilah kegiatan yang dapat dikesampingkan guna memenuhi segala kebutuhan utama baik untuk individu maupun perusahaan.Dalam menjalankan manajemen keuangan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:Membuat Rencana Anggaran BiayaRencana Anggaran Biaya (RAB) dapat membantu dalam mengelola pembiayaan dan budgeting untuk periode waktu tertentu. RAB biasanya dibuat untuk periode satu tahun. Dalam RAB dimuat seluruh aktivitas usaha dalam setahun beserta rencana anggarannya.Membuat Rencana Anggara Bisnis menjadi cara efektif untuk menjaga kegiatan bisnis tetap pada limit-limit yang sudah ditentukan agar menghindari pembekakan pengeluaran di kemudian hari.Dalam membuat Rencana Anggaran Biaya, tim keuangan harus memaksimalkan keuntungan perusahaan serta mempunyai wawasan terkait biaya bahan baku khususnya pada kenaikan biaya yang dapat mempengaruhi kenaikan harga pokok penjualan pada perusahaan tersebut.Monitoring Arus Kas KeuanganDalam menjalankan pengelolaan keuangan perlu memonitoring arus kas keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran. Likuiditas dan arus kas perlu dilacak dan dipastikan sehingga mengetahui apakah keuangan di perusahaan dapat memenuhi kewajiban anggaran perusahaan atau tidak.Sistem Pelaporan Pemasukan dan Pengeluaran Keuangan yang BaikLaporan pemasukan dan pengeluaran atau yang biasa disebut laporan arus kas meliputi laporan aktivitas operasi baik pemasukan maupun pengeluaran, laporan mengenai investasi, dan laporan mengenai pendanaan lainnya.Pelaporan keuangan yang baik hendaknya mampu menganalisis kinerja perusahaan untuk menemukan proyeksi arah masa depan dan membuat dasar keputusan suatu perusahaan.Laporan keuangan perlu dibuat secara terstruktur dan rinci karena dari laporan keuangan dapat melakukan evaluasi keuangan. Evaluasi keuangan ini dapat mencerminkan apakah keuangan yang dikelola termasuk “sehat” atau tidak.Evaluasi keuangan juga dijadikan sebagai acuan bagi individu atau perusahaan dalam menentukan arah dan strategi sesuai tujuan yang diinginkan.Di sisi lain, laporan keuangan memiliki fungsi sekunder sebagai dokumen yang biasanya dipaparkan kepada calon investor untuk menentukan apakah investor tertarik atau tidak menanamkan modal pada suatu perusahaan.Menggunakan Profit Bisnis Untuk Mengembangkan UsahaDalam menjalankan usaha atau bisnis tentu harus terus berkembang dan meningkat seiring berjalannya waktu. Salah satu ciri bisnis yang baik adalah mendapatkan keuntungan atau yang sering disebut dengan profit bisnis.Pengelolaan profit yang benar adalah dengan digunakan untuk menjaga eksistensi dan mengembangkan suatu bisnis baik yang dilakukan individu maupun perusahaan.Istilah profit diartikan sebagai pendapatan bersih yang cara menghitungnya perlu memperhatikan banyak komponen seperti biaya HPP dan berbagai pengeluaran yang meliputi gaji/upah, tagihan listrik, biaya operasional, biaya iklan, dan lainnya. Pengalokasian profit dapat membawa dampak positif apabila dikelola dengan baik.Meminimalisir Risiko OperasionalRisiko operasional apabila tidak diminimalisir maka akan menimbulkan kerugian keuangan yang besar bagi perusahaan. Dalam mengambil keputusan terkait risiko operasional, perlu diidentifikasi penyebabnya.Pada umumnya, risiko operasional timbul karena disfungsi pada proses internal, kegagalan sistem, dan bisa terjadi pula karena faktor eksternal.Dalam mengidentifikasi risiko operasional perlu pula direncanakan strategi mitigasi masalah agar sebelum mendapatkan kerugian keuangan yang berarti dapat ditanggulangi dan diminamilir.

Tahapan Pengelolaan Keuangan Negara di Indonesia

Tahapan Pengelolaan Keuangan Negara di Indonesia

Pengertian Keuangan Negara dijelaskan di dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, khususnya pada Pasal 1. Keuangan Negara merupakan semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang.Serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Keuangan negara tersebut meliputi: Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang dan melakukan pinjaman;Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga;Penerimaan negara dan penerimaan daerah;Pengeluaran negara dan pengeluaran daerah;Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/perusahaan daerah.Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum; Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan pemerintah.Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan dan kekuasaan atas pengelolaan keuangan negara digunakan untuk mencapai tujuan negara.Namun, untuk membantu tugas Presiden, maka kekuasaan tersebut dikuasakan kepada Menteri Keuangan, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya dan kepada Gubernur/Bupati/Walikota selaku Kepala Pemerintah Daerah.Pada pasal 3 dijelaskan bahwa keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang- undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.Dalam pengelolaan keuangan negara, terdapat 5 (lima) tahapan utama yang wajib dilaksanakan. Tahapan tersebut terdiri dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan/pertanggungjawaban, dan pengawasan/pemeriksaan. PerencanaanDalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional didefinisikan bahwa Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.Adapun perencanaan pengelolaan keuangan memiliki 4 (empat) tahapan yang terdiri dari Penyusunan Rencana, Penetapan Rencana, Pengendalian Pelaksanaan Rencana, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana.Perencanaan tersebut menghasilkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja (Renja).Tahap perencanaan pada pemerintah pusat dikoordinir oleh Bappenas, sedangkan pada pemerintah daerah dikoordinir oleh Satuan Kerja Perencanaan Daerah.2. PenganggaranPenganggaran merupakan siklus berikutnya yang mengaitkan perencanaan dengan sumber daya keuangan pemerintah yang tergambar pada penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).Tahapan yang dilakukan dalam penyempurnaan penganggaran yaitu Pengintegrasian antara Rencana Kerja dan Anggaran, Penyatuan Anggaran, Penganggaran Berbasis Kinerja, Penggunaan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah, dan Klasifikasi Anggaran.Tahap penganggaran dipimpin oleh Kementerian Keuangan pada Pemerintah Pusat, sedangkan pada pemerintah daerah dikelola oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).3. PelaksanaanPelaksanaan anggaran merupakan siklus ketiga yang diwujudkan dalam eksekusi pendapatan maupun belanja pemerintah untuk mendukung pembangunan. Pada pemerintah pusat, pelaksanaan APBN dimulai dengan diterbitkannya Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran/DIPA.Sedangkan pada pemerintah daerah, pelaksanaan APBD dimulai setelah diterbitkannya Dokumen Pelaksanaan Anggaran/DPA. Jika DIPA bagi Kementerian/Lembaga dapat langsung dijadikan dokumen untuk segera melaksanakan anggaran Pemerintah Pusat, tetapi pada pemerintah daerah masih diperlukan Surat Penyediaan Dana (SPD).Terdapat 2 (dua) sistem yang terkait dengan pelaksanaan anggaran, yaitu sistem penerimaan dan sistem pembayaran. Pelaporan/PertanggungjawabanPertanggungjawaban merupakan wujud pelaksanaan anggaran sekaligus bukti pencapaian pembangunan yang telah dilaksanakan pemerintah. Masyarakat dan semua pihak membutuhkan pertanggungjawaban yang berkualitas atas penggunaan dana yang tercantum dalam Laporan Keuangan Pemerintah. Laporan Keuangan Pemerintah terdiri atas Laporan Pelaksanaan Anggaran (LRA dan LP-SAL) serta Laporan Finansial (LO, LPE, Neraca, LAK, dan Catatan atas Laporan Keuangan).2. Pengawasan/PemeriksaanSistem pengawasan di pemerintah menggunakan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Hal ini dijelaskan di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Sementara pengawasan dilakukan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). APIP melakukan pengawasan intern melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya.Lembaga yang berwenang untuk melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah sesuai dengan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Tanggung Jawab dan Pengelolaan Keuangan Negara adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).BPK memiliki kebebasan dan kemandirian dalam pelaksanaan pemeriksaan. Pertama, kebebasan dalam tahap perencanaan mencakup kebebasan dalam menentukan obyek yang akan diperiksa, kecuali pemeriksaan yang obyeknya telah diatur tersendiri dalam undang-undang, atau pemeriksaan berdasarkan permintaan khusus dari lembaga perwakilan (DPR/DPRD).Kedua, kebebasan dalam penyelenggaraan kegiatan pemeriksaan antara lain meliputi kebebasan dalam penentuan waktu pelaksanaan dan metode pemeriksaan, termasuk metode pemeriksaan yang bersifat investigatif.Ketiga, kemandirian BPK dalam pemeriksaan keuangan negara mencakup ketersediaan sumber daya manusia, anggaran, dan sarana pendukung lainnya yang memadai.Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan pemeriksaan dan tercapainya tujuan pemeriksaan, BPK dapat memanfaatkan hasil pekerjaan APIP.

Kemitraan Riset PIGAS

Kemitraan Riset PIGAS

Kemitraan riset PIGAS atau Policy, Inovasi, Government, Akuntabilitas, dan Sustainabilitas.Progrm tersebut adalah sebuah program kerja sama antara dua atau lebih organisasi atau entitas.Syncore Consulting membuka kerjasama dengan lembaga riset, pemerintah dan akademik untuk melakukan kajian mengenai PIGAS.Dalam kemitraan riset, setiap pihak berkontribusi pada pembiayaan, sumber daya manusia, dan kemampuan teknis untuk menyelesaikan proyek penelitian tertentu.Kemitraan riset berawal dari pembuatan kesepakatan dan perjanjian kerja sama yang mengatur tanggung jawab.Keuntungan dari kemitraan riset adalah adanya kesempatan untuk memperluas jaringan kerja sama, membagi risiko dan biaya.Kemitraan dapat menghasilkan temuan baru yang dapat bermanfaat bagi masyarakat secara luas.Kemitraan Riset PolicyImplementasi kemitraan riset kebijakan publik dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan, keamanan, dan ekonomi.Tujuan dari kemitraan riset ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang isu-isu kebijakan yang kompleks dan beragam, serta menghasilkan solusi yang lebih inovatif dan berdasarkan bukti.Dalam kemitraan riset mengenai policy, pihak-pihak yang terlibat dapat saling berbagi sumber daya, data, dan keahlian untuk mencapai tujuan bersama.Kemitraan dapat membantu pihak publik dalam merumuskan kebijakan yang lebih akurat dan efektif, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pembuatan kebijakan.Keuntungan dari kemitraan riset dalam kebijakan publik adalah adanya kesempatan untuk memperluas jaringan kerja sama, membagi risiko dan biaya, serta meningkatkan kualitas hasil kebijakan.Dengan demikian, kemitraan riset dapat membantu masyarakat secara luas dengan memberikan solusi dan kebijakan yang lebih baik dan lebih tepat sasaran.Kemitraan Riset InovasiKemitraan riset inovasi adalah suatu bentuk kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian dan pengembangan (R&D) untuk menciptakan solusi inovatif yang dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan bisnis.Hal tersebut, juga dapat melibatkan berbagai pihak seperti universitas, lembaga penelitian, perusahaan, dan pemerintah.Tujuan dari kemitraan riset inovasi adalah untuk mempercepat dan memperluas penerapan penelitian dan pengembangan dalam rangka menciptakan solusi inovatif yang lebih efektif, efisien dan berkelanjutan.Mengurangi risiko dan biaya dalam pengembangan produk baru, serta meningkatkan kemampuan inovasi dan daya saing bagi semua pihak yang terlibat.Kemitraan Riset GovernmentRiset antara pemerintah dan sektor swasta, sebagai kemitraan riset government, adalah suatu bentuk kerjasama antara pemerintah dan perusahaan untuk mempromosikan penelitian dan pengembangan yang memberikan manfaat bagi masyarakat. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber dayaMeningkatkan kualitas hasil risetMeningkatkan akses ke sumber dayaMengembangkan solusi inovatifKemitraan Riset AkuntabilitasKemitraan riset akuntabilitas adalah suatu bentuk kerjasama antara organisasi dan institusi riset yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam kebijakan publik dan pengelolaan sumber daya publik.Riset ini juga dapat melibatkan berbagai pihak, seperti lembaga riset, LSM, pemerintah, dan sektor swasta.Tujuan utama kemitraan riset akuntabilitas adalah untuk meningkatkan penggunaan bukti-bukti ilmiah dan data yang valid dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya publik.Hal ini juga dapat membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi kebijakan publik, serta memperkuat tata kelola yang baik.Contoh kemitraan riset akuntabilitas termasuk penelitian tentang pengelolaan keuangan pemerintah, evaluasi kebijakan publik, dan pemantauan pelaksanaan program-program pemerintah. Kemitraan riset akuntabilitas mencakup penelitian terkait isu-isu sosial dan lingkungan, seperti pemanasan global, keberlanjutan, dan hak asasi manusia.Dalam hal ini, kemitraan riset akuntabilitas, organisasi dan institusi riset bekerja sama dengan pihak-pihak lain untuk menyediakan data dan bukti-bukti ilmiahSelain itu, Institusi riset juga dapat membantu menyusun rekomendasi kebijakan berdasarkan hasil penelitian mereka.Kemitraan Riset SustainabilitasKemitraan riset sustainability adalah suatu bentuk kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, organisasi non-pemerintah, dan institusi riset untuk mengembangkan solusi-solusi inovatif.Riset ini bertujuan untuk mempromosikan pengembangan teknologi dan praktik-praktik berkelanjutan yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.Tujuan utama dari kemitraan riset sustainability adalah untuk memperkuat kapasitas berkelanjutan dalam ekonomi, sosial, dan lingkungan.Hal ini juga dapat mencakup pengembangan teknologi hijau, manajemen sumber daya alam, pengembangan kota hijau, dan pengurangan emisi karbon.Contohnya yaitu meliputi pengembangan teknologi energi terbarukan, pengembangan metode pertanian yang berkelanjutan, pengelolaan limbah dan sampah, serta pengembangan teknologi hijau untuk industri.Kemitraan riset sustainabilitas dapat mencakup pemantauan dan evaluasi keberhasilan implementasi program-program berkelanjutan.Dalam kemitraan riset sustainabilitas, pemerintah, sektor swasta, organisasi non-pemerintah, dan institusi riset bekerja sama untuk mengembangkan solusi-solusi inovatif.Dalam rangka menciptakan kemitraan riset sustainabilitas yang sukses, penting untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan antara semua pihak yang terlibat.Selain itu, memastikan bahwa tujuan dan manfaat dari kemitraan tersebut jelas dan terdefinisi dengan baik.Hal ini juga dapat memastikan bahwa solusi-solusi inovatif yang dihasilkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.

Cara Mengikuti Pelatihan Sistem Pengendalian Internal (SPI)

Cara Mengikuti Pelatihan Sistem Pengendalian Internal (SPI)

Banyaknya kasus terkait Pelatihan Sistem Pengendalian Internal (SPI) yang menimpa instansi-instansi, menunjukkan betapa pentingnya SPI dalam mencegah kecurangan, kesalahan, dan kerugian dalam bisnis. Dengan memiliki sistem pengendalian internal yang kuat dan efektif, instansi dapat meminimalkan risiko serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi mereka. Namun, banyak instansi yang masih kesulitan dalam menerapkan sistem pengendalian internal tersebut. Maka dari itu, perlu adanya pelatihan yang berkualitas. Pelatihan SPI merupakan sebuah program pelatihan untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan, dan pengetahuan seseorang dalam membangun, menerapkan, dan memantau SPI. Khususnya yang berhubungan dengan aspek keuangan di sebuah instansi.Program ini untuk staf keuangan atau stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan keuangan organisasi, seperti akuntan, auditor internal, manajer keuangan, dan lain sebagainya.Pelatihan ini bertujuan untuk membantu peserta memahami konsep dan prinsip dasar SPI keuangan, serta memahami persyaratan dan standar terkait yang berlaku. Pelatihan ini juga dapat membantu peserta memahami bagaimana mengevaluasi kinerja keuangan organisasi dan memastikan bahwa laporan keuangan tersaji secara akurat, andal, dan transparan. Sehingga dapat memantau pengendalian internal keuangan yang efektif.Cara untuk mengikuti Pelatihan Sistem Pengendalian Internal (SPI), di antaranya: Pelatihan OnlinePeserta dapat belajar secara mandiri dengan materi dari penyelenggara pelatihan atau melalui video conference dengan fasilitator.2. Pelatihan On-SiteLokasi pelatihan dapat berlokasi di instansi terkait maupun di lokasi lain. Peserta dapat memilih waktu dan tempat yang sesuai dengan jadwal mereka. Pelatihan on-site biasanya lebih interaktif karena peserta dapat langsung berdiskusi dengan fasilitator dan sesama peserta.3. Pelatihan IntensifProgram pelatihan intensif biasanya berlangsung selama beberapa hari atau satu minggu. Fokus pada topik yang spesifik dalam sistem pengendalian internal keuangan. Penyelenggaraan pelatihan intensif biasanya di tempat yang telah disediakan oleh penyelenggara pelatihan.4. Pelatihan BersertifikasiProgram pelatihan bersertifikasi memberikan sertifikasi resmi kepada peserta setelah menyelesaikan program pelatihan dan lulus ujian yang telah lolos penilaian. Sertifikasi ini dapat meningkatkan kredibilitas dan kemampuan peserta dalam sistem pengendalian internal keuangan dan dapat membantu peserta untuk meningkatkan karir mereka di bidang keuangan.Pelatihan sistem pengendalian internal dapat meningkatkan pemahaman, meningkatkan efektivitas, menjaga kepatuhan, dan meningkatkan reputasi dan kepercayaan instansi. Untuk mengikuti pelatihan sistem pengendalian internal, penting untuk mencari sumber informasi yang terpercaya dan sesuai dengan kebutuhan bisnis.Sejak tahun 2010, Syncore Indonesia melalui Unit Syncore Consulting telah menerapkan 5 (lima) prinsip pelatihan yaitu Stay Connect, Novelty, Comprehensive, Flow, dan Impactful.Prinsip ini memungkinkan Syncore Consulting untuk melakukan pelatihan yang intensif sehingga Anda akan menguasai kompetensi yang perlu instansi kuasai dalam menghadapi perubahan. Kompetensi yang perlu ada antara lain kompetensi manajerial, pemecahan masalah, manajemen, dan keterampilan interpersonal.Syncore Consulting merupakan perusahaan konsultan yang memberikan pelatihan sistem pengendalian internal yang berkualitas dengan metode pelatihan yang sudah teruji. Peserta juga akan mendapatkan materi yang mudah sekaligus menerapkan teknik delivery efektif. Hal ini agar mampu memberikan solusi atas permasalahan dan kebutuhan yang Anda hadapi. Kami berkomitmen untuk membantu menumbuhkan, menguatkan, dan mengembangkan tata kelola instansi yang baik di seluruh Indonesia.

Cara Daftar Pelatihan SPI

Cara Daftar Pelatihan SPI

Suatu organisasi atau perusahaan dapat merancang dan menerapkan sistem pengendalian internal untuk memastikan bahwa tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien melalui pelatihan SPI.Hal ini jika dapat membantu organisasi dan perusahaan mematuhi hukum atau peraturan dan kebijakan yang berlaku. Oleh karena itu, tata kelola perusahaan akan sesuai dengan good corporate governance, perusahaan dapat melindungi aset-aset perusahaan serta pelaporan seperti standar operasional prosedur, laporan keuangan tersusun dengan baik.Selanjutnya, apabila perusahaan belum memahami SPI, maka dewan direksi dan dewan komisaris harus meningkatkan kompetensi SDM satuan pengendali internal dengan pelatihan-pelatihan khusus.Apabila perusahaan tidak memiliki SDM yang memahami SPI, hal ini dapat menyebabkan kecurangan atau tidak tercapainya tujuan perusahaan. Oleh sebab itu, dengan adanya pengendalian internal perusahaan dan organisasi dapat meminimalisir terjadinya kecurangan. Apalagi jika perusahaan bergerak pada perusahaan jasa yang notabene kegiatan operasionalnya berfokus pada kualitas pelayanan SDM seperti rumah sakit, perguruan tinggi, konsultasi keuangan, dan perusahaan jasa lainnya.Selain itu, stakeholder perusahaan akan kesulitan dalam pengambilan kebijakan karena kurangnya informasi serta minimnya data kekurangan atau kendala perusahaan dalam menjalankan operasioanlnya.Sehingga, kurangnya pemahaman tentang SPI juga dapat mengakibatkan ketidak teraturan kebijakan perusahaan sehingga karyawan kesulitan dalam menentukan alur komunikasi serta koordinasi.Sistem pengendalian internal terdiri dari berbagai proses, kebijakan, prosedur, dan praktik bisnis yang berfungsi untuk melindungi aset organisasi, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mencegah dan mendeteksi kesalahan dan penipuan, serta memastikan akuntabilitas dan kepatuhan terhadap peraturan dan kebijakan yang berlaku.Oleh karena itu, Pelatihan SPI penting untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan karyawan dalam menerapkan dan mempraktikkan sistem pengendalian internal di organisasi mereka. Untuk mendaftar pelatihan SPI (Sistem Pengendalian Internal).Langkah-Langkah Mendaftar SPI Cari informasi tentang penyedia pelatihan SPI terpercaya yang tersedia. Anda dapat mencarinya melalui internet atau referensi dari teman atau kolega yang berprofesi di bidang akuntansi atau keuangan.Setelah menemukan penyedia pelatihan yang cocok, kunjungi situs web mereka dan temukan informasi tentang pelatihan SPI yang mereka tawarkan. Pastikan Anda memahami isi dari pelatihan tersebut, jangka waktu, lokasi, dan biaya.Pilih pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Anda. Pastikan pelatihan memberikan materi yang lengkap dan up-to-date tentang sistem pengendalian internal.Jika Anda tertarik dengan pelatihan tersebut, periksa persyaratan pendaftaran. Pastikan anda memenuhi persyaratan pendaftaran.Hubungi penyelenggara pelatihan untuk mendaftar. Penyelenggara menyediakan formulir pendaftaran online atau melalui email.Isi formulir pendaftaran yang tersedia. Pastikan Anda memberikan informasi yang benar dan lengkap. Pastikan Anda menyertakan data pribadi, alamat email yang aktif, nomor telepon aktif, serta informasi tentang latar belakang pendidikan dan pekerjaan.Setelah formulir pendaftaran terisi, tunggu konfirmasi dari penyedia pelatihan mengenai jadwal dan prosedur pembayaran.Lakukan pembayaran biaya pendaftaran atau biaya pelatihan. Biaya pendaftaran dapat bervariasi tergantung pada perusahaan atau institusi yang menyelenggarakan pelatihan tersebut.Setelah Anda melakukan pembayaran, Anda akan menerima konfirmasi pendaftaran dan jadwal pelatihan dari penyedia pelatihan.Pastikan Anda mempersiapkan diri dengan baik untuk mengikuti pelatihan tersebut dengan mempelajari bahan-bahan atau materi dalam pelatihan tersebut.Setelah selesai mengikuti pelatihan, pastikan untuk mempraktikkan materi dalam lingkungan kerja Anda. Jangan lupa untuk memberikan umpan balik kepada penyelenggara pelatihan tentang kelebihan dan kekurangan dari pelatihan yang telah terselenggara.Kita perlu memahami bahwa proses pendaftaran dan pelaksanaan pelatihan bisa bervariasi tergantung pada penyelenggara pelatihannya. Pastikan untuk membaca dengan seksama syarat dan ketentuan yang berlaku untuk setiap pelatihan yang ingin Anda ikuti.