Pelatihan Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas diselenggarakan oleh Syncore Indonesia pada 15-18 Juli 2025 di Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 10 peserta dari Puskesmas Cakung DKI Jakarta dengan tujuan memperkuat kapasitas dalam menyusun dokumen renstra. Pelatihan berlangsung interaktif yang didampingi oleh konsultan berpengalaman. Pelatihan menjadi langkah penting bagi puskesmas dalam menata arah layanan kesehatan yang lebih terukur, akuntabel, dan berkelanjutan. Pelatihan dapat menghasilkan dokumen renstra yang merupakan dokumen resmi yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, serta indikator kinerja untuk periode lima tahun. Bagi puskesmas, renstra tidak hanya kewajiban administratif, namun merupakan pedoman kerja yang memastikan layanan kesehatan berjalan sesuai arah kebijakan. Dengan adanya dokumen renstra, unit pelayanan kesehatan dapat mengelola sumber daya lebih efektif, merespons kebutuhan masyarakat, serta meningkatkan mutu layanan secara berkesinambungan. Melalui pelatihan renstra BLUD Puskesmas Cakung, Syncore Indonesia menghadirkan metode belajar yang dapat diaplikasikan dan berbasis praktik. Peserta tidak hanya diajarkan konsep regulasi, namun dilatih menyusun dokumen yang sesuai keadaan nyata sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Oleh karena itu, puskesmas didorong untuk memiliki renstra yang dapat menjadi petunjuk strategis tidak hanya sekadar dokumen administratif saja. Hal ini dicerminkan dalam pelatihan yang diikuti Puskesmas Cakung di Yogyakarta. Peserta memperoleh pemahaman mendalam mengenai tahapan penyusunan renstra, mulai dari analisis isu strategis, tujuan, sasaran, hingga strategi dan arah kebijakan. Dalam pelatihan terdapat diskusi aktif antara peserta dengan konsultan, sehingga bisa secara langsung mengimplementasikan dalam pengalaman yang dihadapi. Hasilnya, peserta dapat menyusun rancangan renstra awal yang siap dikembangkan lebih lanjut. Renstra merupakan salah satu instrumen penting dalam perencanaan bisnis. Untuk mendukung hal tersebut, Syncore Indonesia dengan keahliannya dalam menyusun masterplan dan rencana bisnis siap menjadi mitra dalam pelatihan renstra BLUD. Pelatihan renstra tidak hanya berfokus pada aspek teknis penyusunan dokumen, tetapi diarahkan untuk membantu instansi dalam menetapkan arah kebijakan, memproyeksi perkembangan, serta menentukan target jangka pendek, menengah, dan panjang. Dengan dukungan pakar BLUD dan konsultan berpengalaman, Syncore Indonesia menghadirkan pelatihan yang memberi manfaat nyata bagi organisasi, memperkuat tata kelola, meningkatkan profesionalisme, serta memastikan pelayanan publik berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.
RS PKU AR Fachrudin Salatiga resmi menggandeng Syncore Indonesia untuk menyusun studi kelayakan rumah sakit sebagai syarat perizinan operasional. Proyek ini berlangsung pada Juli hingga September 2025, langkah ini penting untuk memastikan pengembangan rumah sakit sesuai kebutuhan masyarakat. Kerja sama ini menegaskan komitmen kedua pihak dalam mewujudkan layanan kesehatan yang berkualitas.Latar Belakang dan Tujuan Studi KelayakanStudi kelayakan menjadi dasar penting bagi RS PKU AR Fachrudin dalam memastikan pembangunan rumah sakit selaras dengan kebutuhan masyarakat. Bagi RS PKU AR Fachrudin, kajian ini penting supaya pembangunan rumah sakit tidak berhenti pada pemenuhan regulasi, melainkan benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat. Melalui kajian yang sistematis, manajemen rumah sakit dapat menilai potensi keberhasilan, risiko yang muncul, dan strategi pengembangan yang perlu disiapkan.Syncore Indonesia dipercaya sebagai mitra berkat pengalaman lebih dari 15 tahun mendampingi rumah sakit dan instansi BLUD di seluruh Indonesia. Kredibilitas ini membuat RS PKU AR Fachrudin yakin kolaborasi menghasilkan rekomendasi aplikatif.Lingkup Analisis dan Peran Konsultan SyncoreLingkup kajian studi kelayakan mencakup analisis aspek eksternal dan internal. Dari sisi eksternal, konsultan Syncore menilai faktor kebijakan, geografi, demografi, sosial ekonomi dan budaya, ketenagakerjaan, serta kondisi kesehatan masyarakat. Sementara itu, aspek internal mencakup sarana kesehatan, pola penyakit, teknologi, sumber daya manusia rumah sakit, organisasi, hingga kinerja dan keuangan.Syncore mendampingi dengan metodologi berbasis data dan analisis terintegrasi. Tahapan yang sudah dilakukan meliputi kajian aspek eksternal dan internal, analisis permintaan, analisis kebutuhan, serta analisis keuangan. Pendekatan ini memberi nilai tambah karena menggabungkan pengalaman praktis dengan pemahaman regulasi kesehatan, sehingga rekomendasi yang dihasilkan aplikatif dan realistis.Melalui kajian situasi tersebut, konsultan Syncore membantu RS PKU AR Fachrudin memahami peluang dan tantangan di wilayah Salatiga dan Kabupaten Semarang. Salah satu fokus yang muncul adalah kebutuhan layanan kesehatan untuk geriatrik. Geriatrik merupakan bidang medis yang berfokus pada pencegahan, diagnosis, dan penanganan masalah kesehatan pada lanjut usia agar mereka dapat tetap sehat dan memiliki kualitas hidup yang baik, mengingat wilayah ini belum memiliki rumah sakit dengan spesialisasi pelayanan lansia. Hal ini menjadi peluang pengembangan yang strategis.Proses dan TantanganSejak dimulai pada Juli 2025, proses studi kelayakan dijalankan bersama oleh tim rumah sakit dan konsultan Syncore. Tantangan terbesar dalam proses ini adalah keterbatasan data angka kesakitan spesifik untuk Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang. Selain itu, pada aspek keuangan, data yang diperoleh masih dalam proses pembaruan sehingga belum dapat dianalisis secara menyeluruh.Untuk mengatasi hal tersebut, komunikasi terbuka antara rumah sakit dan Syncore menjadi kunci. Diskusi rutin dilakukan agar setiap kendala bisa diselesaikan secara cepat dan tepat. Dengan cara ini, proses kajian tetap berjalan sesuai rencana dan mampu menghasilkan analisis yang lebih akurat meski menghadapi keterbatasan di lapangan.Harapan dan Komitmen ke DepanMelalui studi kelayakan rumah sakit, semua rekomendasi yang tertuang dalam studi kelayakan dapat diimplementasikan. “Kami berharap seluruh rekomendasi dalam studi kelayakan ini dijalankan dengan baik, sehingga rumah sakit dapat berkembang ke arah yang lebih baik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Habib, Konsultan Syncore Indonesia.Syncore Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus mendukung transformasi layanan kesehatan nasional. Pendampingan studi kelayakan RS PKU AR Fachrudin Salatiga menjadi salah satu bukti nyata kontribusi Syncore dalam menghadirkan kajian berbasis data, transparan, dan aplikatif demi mewujudkan layanan kesehatan unggul dan berkelanjutan.
Kabupaten Sleman – UPTD Laboratorium Lingkungan Hidup (LLHD) Kabupaten Tegal tengah kerjasama Syncore Indonesia untuk menjalankan proyek penyusunan draft Peraturan Kepala Daerah (Perkada). Draft Perkada yang disusun meliputi Tata Kelola, Rencana Strategis (Renstra), dan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Proses penyusunan ini direncanakan berlangsung selama empat bulan melalui pertemuan tatap maya (Zoom Meeting) dan tiga kali pertemuan secara langsung, mulai Juni hingga Oktober 2025. Disampaikan oleh Putri Nurmala, Konsultan Syncore Indonesia, latar belakang proyek penyusunan draft Perkada BLUD UPTD LLHD Tegal berawal dari undangan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal dalam Focus Group Discussion (FGD) BLUD pada Selasa, 3 Desember 2024, di Ruang Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tegal. Acara tersebut dihadiri oleh Konsultan Senior Syncore Indonesia, perwakilan DLH Kabupaten Tegal, serta UPTD LLHD Tegal. Dalam forum tersebut, UPTD LLHD Tegal menyampaikan telah menyusun dokumen Tata Kelola, Rencana Strategis (Renstra), dan Standar Pelayanan Minimal (SPM), namun UPTD belum memiliki draft legal dari ketiga dokumen. UPTD Laboratorium Lingkungan Hidup (LLHD) Kabupaten Tegal telah ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sejak 2024. Untuk dapat mengimplementasikan fleksibilitas BLUD, maka perlu bagi UPTD untuk mengajukan draft legal dari ketiga dokumen.Sejak proyek dimulai di bulan Juni 2025, tim konsultan Syncore Indonesia telah mengadakan empat kali pertemuan tatap maya, termasuk kick-off meeting. Pertemuan tersebut menjadi sarana evaluasi, sinkronisasi data, serta diskusi intensif mengenai struktur dan substansi draft Perkada. Sebelum dilakukan penyusunan perkada, konsultan telah mereview dokumen renstra, spm, dan tata kelola, karena dokumen tersebut menjadi dasar dalam penyusunan perkada. Tim konsultan telah melakukan riset untuk merancang sistematika klausul peraturan dengan merujuk pada Perkada BLUD Pemkot Yogyakarta tahun 2024 dan Perkada BLUD Lampung tahun 2025 sebagai referensi praktik terbaik. Saat ini, penyusunan draft Perkada telah mencapai 80 persen dan masih terus dilengkapi hingga Oktober 2025 dengan penekanan pada penyempurnaan bahasa hukum serta kesesuaian regulasi. Proyek penyusunan draft Perkada BLUD di bawah supervisi langsung Konsultan Senior Syncore Indonesia, Niza Wibyana Tito, M.Kom., M.M., M.Ak., CAAT.Proyek penyusunan draft Perkada BLUD UPTD LLHD Tegal ditargetkan mampu melahirkan regulasi yang menjadi payung hukum operasional bagi UPTD LLHD Tegal. Perkada ini dinilai penting untuk memperkuat tata kelola, memperjelas arah strategis, sekaligus menjamin standar pelayanan minimal yang berkualitas bagi masyarakat. Draft yang telah disusun akan melalui tahap review akhir bersama pemerintah daerah sebelum ditetapkan secara resmi, sehingga Kabupaten Tegal diharapkan memiliki regulasi BLUD yang tidak hanya sesuai aturan hukum, tetapi juga mendukung peran UPTD LLHD dalam menjaga kualitas lingkungan hidup.
Kabupaten Sleman – Saat ini sedang berlangsung proyek penyusunan Dokumen Administratif Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Proyek ini merupakan kolaborasi Syncore Indonesia bersama Unit Pengelola Teknis Daerah (UPTD) Pemrosesan Akhir Sampah dan Limbah (PASL) Kabupaten Tegal. Proyek dilakukan secara daring melalui aplikasi virtual meeting, dimulai pada Juni hingga Oktober 2025. Hal ini menjadi langkah penting dalam memastikan layanan pengelolaan sampah di Tegal dapat berjalan lebih profesional dan berkelanjutan.UPTD PASL di Kabupaten Tegal selama ini menjalankan layanan utama berupa penerimaan sampah dari berbagai daerah. Dengan diterapkannya BLUD, UPTD berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, juga diharapkan mengoptimalkan efisiensi pengelolaan sumber daya, serta mendukung peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Fleksibilitas dalam manajemen keuangan juga diharapkan mampu membuka peluang usaha tambahan melalui layanan komersial maupun kerjasama terkait.Sesuai dengan regulasi Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 tentang BLUD, persyaratan administratif penerapan BLUD terdiri dari empat dokumen utama. Diantaranya yakni Standar Pelayanan Minimal, Laporan Keuangan, Rencana Strategis, dan Tata Kelola. Selain itu, terdapat pula dua dokumen tambahan berupa surat kesanggupan meningkatkan kinerja dan surat pernyataan bersedia diaudit. Keenam dokumen ini harus disusun secara sistematis agar memenuhi standar tata kelola yang baik.Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut, Syncore Indonesia bekerja sama dengan UPTD PASL Tegal dalam penyusunan Dokumen Administratif BLUD. Kegiatan ini melibatkan tim teknis dan konsultan yang dibagi dalam empat kelompok kerja, masing-masing fokus pada penyusunan SPM, laporan keuangan, renstra, dan tata kelola. Dari pihak klien, sebanyak 17 orang terlibat aktif, yang terdiri dari UPTD PASL dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal.Metode yang digunakan dalam penyusunan dokumen administratif BLUD menekankan pada pengumpulan data, analisis data, penyusunan dokumen, serta koordinasi. Dengan pendekatan tersebut, hasil dokumen diharapkan tidak hanya sesuai regulasi, tetapi juga aplikatif untuk mendukung pencapaian target kinerja pelayanan publik. Penyusunan Dokumen Administratif BLUD ini diharapkan menjadi langkah utama untuk menerapkan BLUD, sehingga UPTD bisa lebih meningkatkan kualitas pelayanannya.
Yogyakarta – Transformasi besar tengah dilakukan Laboratorium Kesehatan (Labkes) Karawang. Sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat, Labkes Karawang kini diproyeksikan untuk menerapkan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Untuk mewujudkan hal ini, Syncore Indonesia, perusahaan konsultan berpengalaman di bidang kelembagaan publik, dipercaya mendampingi penyusunan dokumen administratif BLUD yang menjadi salah satu persyaratan BLUD. Proyek ini dilaksanakan selama empat bulan, mulai Agustus hingga November 2025, dengan jadwal pendampingan rutin melalui pertemuan virtual mingguan. Meskipun proses pendampingan dilaksanakan secara daring dengan koordinasi dari kantor Syncore Indonesia di Yogyakarta, seluruh kegiatan difokuskan untuk mendukung penyusunan dokumen administratif bagi Labkes Karawang sebagai unit yang tengah menjalani transformasi menuju status BLUD.Dalam proses pendampingan, Syncore Indonesia membantu Labkes Karawang menyusun enam dokumen penting:Rencana Strategis (Renstra) – menetapkan visi, misi, dan arah pembangunan layanan jangka menengah.Standar Pelayanan Minimal (SPM) – memastikan mutu layanan kesehatan sesuai regulasi nasional.Dokumen Tata Kelola – menjadi pedoman transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme pengelolaan.Proyeksi Keuangan – menyajikan gambaran kinerja finansial untuk menjamin keberlanjutan layanan.Surat Pernyataan Kesanggupan Meningkatkan Kinerja – komitmen Labkes Karawang untuk terus memperbaiki kinerja pelayanan dan pengelolaan keuangan.Surat Pernyataan Bersedia Diaudit – bentuk kesiapan Labkes dalam menjaga akuntabilitas melalui pemeriksaan eksternal.Keenam dokumen tersebut merupakan fondasi yang memperkuat kelembagaan, dari sekadar UPT biasa yang bergantung penuh pada APBD, menjadi UPT BLUD yang lebih mandiri dan adaptif dalam mengelola layanan publik. Pendampingan dilakukan dengan metode pengumpulan data, wawancara mendalam, dan observasi lapangan. Pendekatan ini memastikan setiap dokumen yang dihasilkan tidak hanya formalitas administratif, tetapi juga benar-benar menggambarkan kebutuhan riil Labkes Karawang dan tantangan yang dihadapi di lapangan. Dalam proses pendampingan penyusunan dokumen administratif tim konsultan Syncore Indonesia melakukan pertemuan zoom meeting secara rutin 1 kali dalam seminggu.Penerapan pola BLUD akan memberikan manfaat langsung bagi Labkes Karawang dan masyarakat, di antaranya:Fleksibilitas keuangan untuk mengelola pendapatan secara langsung demi pengembangan layanan.Peningkatan kualitas layanan dengan standar yang terukur melalui SPM.Ruang inovasi yang lebih luas, baik dalam pelayanan laboratorium maupun pengembangan fasilitas.Penguatan akuntabilitas berkat tata kelola yang lebih transparan dan profesional.Dengan penerapan status BLUD, Labkes Karawang akan memiliki kapasitas yang lebih besar untuk menghadirkan layanan laboratorium kesehatan yang cepat, berkualitas, dan sesuai kebutuhan masyarakat. Transformasi Labkes Karawang menjadi UPT BLUD memberikan kewenangan dan fleksibilitas manajerial yang lebih luas, memungkinkan pengelolaan layanan yang lebih mandiri dan efektif. Transformasi ini sejalan dengan semangat reformasi birokrasi, dimana unit layanan publik dituntut lebih efisien, responsif, dan berorientasi pada kepuasan pengguna layanan. Dengan status BLUD, Labkes Karawang siap mendukung pelayanan kesehatan yang optimal dan berkelanjutan di wilayah Karawang.“Pendampingan ini kami lakukan untuk memastikan Labkes Karawang siap secara kelembagaan, keuangan, dan tata kelola. BLUD bukan hanya soal fleksibilitas, tetapi tentang bagaimana layanan publik bisa lebih profesional, akuntabel, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar perwakilan konsultan Syncore Indonesia.Dengan langkah ini, Labkes Karawang diharapkan menjadi role model transformasi pelayanan laboratorium kesehatan di tingkat daerah menjadi UPT BLUD yang modern, mandiri, dan berdaya saing, sekaligus mendukung upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan untuk masyarakat Karawang.
Sinkronisasi Rencana Strategis Puskesmas dengan Perencanaan DinkesYogyakarta – Syncore Indonesia menyelenggarakan pelatihan Rencana Strategis Puskesmas pada Selasa (3/9), di Yogyakarta. Kegiatan ini menghadirkan dr. Titi Supriati, M.P.H., Kepala Seksi Pelayanan Primer dan Rujukan Dinas Kesehatan Kulon Progo, sebagai narasumber utama. Pelatihan diikuti oleh 10 peserta yang terdiri dari kepala Puskesmas Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat beserta jajarannya. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia pada puskesmas, khususnya dalam penyusunan dokumen rencana strategis BLUD.Pelatihan ini menekankan pentingnya penyusunan Rencana Strategis Puskesmas yang selaras dengan rencana strategis Dinas Kesehatan. Selama ini, sebagian besar renstra puskesmas masih disusun secara mandiri, sehingga belum terhubung dengan arah kebijakan kesehatan daerah.Kepala puskesmas yang hadir menyampaikan harapannya, “Kami melakukan pelatihan ini dikarenakan kami ingin mengetahui bagaimana cara menyusun renstra yang sesuai dengan regulasi, utamanya bagaimana renstra puskesmas itu berkaitan dengan dinkes. Karena yang kami susun sebelumnya, renstra puskesmas masih berdiri sendiri,” ujarnya.Pentingnya Indikator Kinerja dalam RenstraDalam paparannya, dr. Titi menekankan bahwa penyusunan renstra tidak hanya sekadar dokumen, tetapi harus menjadi pedoman kerja yang terukur. Menurutnya, “Pelaksanaan BLUD bukan hanya terkait implementasi, tetapi juga harus ada evaluasi. Itulah mengapa perlu indikator kinerja yang ditetapkan oleh dinas kesehatan dan dituangkan ke dalam indikator renstra,” jelasnya.Ia juga menambahkan bahwa dukungan pemerintah daerah sangat berpengaruh terhadap keberhasilan implementasi BLUD dan strategi layanan puskesmas. Sehingga, pemerintah daerah memiliki peran yang signifikan dalam penentuan evaluasi terhadap pengelolaan BLUD. Dinas Kesehatan juga tak kalah penting, dengan perannya sebagai pembina teknis yang berkaitan dengan layanan dan operasional yang dilakukan oleh puskesmas.Interaksi Peserta dan NarasumberKegiatan berlangsung dengan baik dan diwarnai diskusi interaktif antara peserta dan narasumber. Peserta aktif bertanya mengenai teknis penyusunan indikator, penyelarasan dengan renstra dinas, hingga strategi agar dokumen perencanaan lebih realistis dan dapat diimplementasikan.Pelatihan ini diharapkan dapat mendorong setiap puskesmas memiliki Rencana Strategis Puskesmas yang lebih komprehensif, berkesinambungan, dan terintegrasi dengan kebijakan kesehatan daerah. Dengan demikian, puskesmas dapat meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat secara lebih terarah.
Dalam rangka Peringatan HUT RI ke-80, Syncore mengadakan berbagai lomba yang penuh keceriaan dan kebersamaan. Acara ini dilaksanakan pada Jumat, 9 Agustus 2025, di Kantor Syncore dengan partisipasi antusias seluruh karyawan. Selain merayakan hari bersejarah bangsa, kegiatan ini juga menjadi cerminan penerapan 5 Pilar Utama Syncore Indonesia dalam budaya kerja dan kebersamaan di lingkungan perusahaan.Kekompakan Lomba TimLomba tim terdiri dari memindahkan air menggunakan corong dan memindahkan kelereng dengan sendok. Sekilas terlihat sederhana, namun kedua lomba ini sarat makna. Setiap peserta harus berkoordinasi dengan baik, mengatur strategi, dan menyesuaikan ritme agar tim bisa mencapai tujuan bersama. Hal ini sejalan dengan pilar Tata Kelola dan Manajemen, di mana keberhasilan organisasi bukan hanya ditentukan oleh satu individu, melainkan oleh keteraturan alur kerja dan pembagian peran yang selaras.Selain itu, semangat kebersamaan yang muncul menegaskan pentingnya pilar Kelembagaan dan Kebijakan. Dalam sebuah organisasi, aturan main dan struktur yang jelas menjadi landasan agar kerja sama bisa berjalan lancar. Sama halnya dengan lomba, setiap anggota tim memiliki peran penting, dan semua peran tersebut saling melengkapi. Tanpa adanya keselarasan, tujuan akhir sulit tercapai.Lebih jauh, lomba ini juga mencerminkan bagaimana koordinasi sederhana bisa melahirkan hasil besar. Inilah wujud nyata dari praktik manajemen tim yang efektif: komunikasi yang jernih, kesabaran dalam proses, serta kepercayaan antar anggotanya. Nilai-nilai ini bukan hanya relevan untuk sebuah perlombaan, tetapi juga menjadi bekal penting dalam membangun budaya kerja di Syncore yang profesional, solid, dan berorientasi pada hasil.Lomba Individu yang Penuh TawaLomba makan kerupuk menjadi salah satu momen paling ditunggu karena menghadirkan suasana penuh tawa dan keceriaan. Meski terlihat sederhana, lomba ini tetap menuntut peserta untuk memiliki strategi yang tepat. Cara menggigit, menjaga keseimbangan, hingga menentukan ritme gerakan menjadi gambaran nyata dari pilar Strategi dan Model Bisnis, bahwa setiap langkah kecil harus disusun dengan perhitungan agar tujuan dapat tercapai.Di sisi lain, keseruan lomba ini juga menonjolkan nilai Akuntabilitas dan Kinerja. Setiap peserta berlomba dengan jujur, menjunjung sportivitas, dan tetap berusaha maksimal meski penuh tantangan. Hal ini mencerminkan bahwa keberhasilan tidak hanya diukur dari hasil akhir, tetapi juga dari proses yang dilakukan secara transparan dan bertanggung jawab.Momentum Upacara BenderaPuncak peringatan HUT RI ke-80 di Syncore ditandai dengan pelaksanaan upacara bendera pada Minggu, 17 Agustus 2025. Seluruh karyawan berkumpul di halaman kantor dengan penuh khidmat, membentuk barisan rapi sebagai wujud penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih. Momentum ini menjadi pengingat akan perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan Indonesia.Upacara bendera tidak hanya menghadirkan suasana sakral, tetapi juga menguatkan nilai kedisiplinan, kebersamaan, dan rasa nasionalisme. Bagi Syncore, pelaksanaan upacara ini merupakan perwujudan dari pilar Akuntabilitas dan Kinerja, di mana setiap insan Syncore dituntut untuk menjunjung tanggung jawab dan profesionalitas, sebagaimana para pejuang terdahulu menunaikan tanggung jawab sejarahnya.Selain itu, melalui momentum upacara, Syncore menegaskan komitmen untuk menjaga nilai Inovasi dan Keberlanjutan. Sebagaimana kemerdekaan yang harus terus dipelihara dan diisi dengan karya nyata, Syncore bertekad menghadirkan terobosan-terobosan yang memberi manfaat bagi mitra, masyarakat, dan bangsa.Upacara ini juga menjadi ruang refleksi bahwa semangat perjuangan masa lalu harus diterjemahkan dalam konteks kekinian. Jika dulu bangsa Indonesia berjuang merebut kemerdekaan, maka kini perjuangan dilanjutkan dengan membangun daya saing global menuju Indonesia Emas 2045. Syncore mengambil peran aktif dalam perjalanan itu dengan memperkuat internal organisasi, meneguhkan nilai kolaborasi, serta memperluas dampak positif bagi lingkungan sekitar.Semangat Kebersamaan dalam Peringatan HUT RI ke-80Keseluruhan rangkaian kegiatan, mulai dari lomba hingga upacara, merepresentasikan semangat Syncore untuk terus menjadi solusi bagi bangsa. Nilai-nilai yang dipelajari dalam lomba, yaitu kekompakan, strategi, sportivitas, serta disiplin. Hal tersebut selaras dengan 5 Pilar Syncore: Strategi dan Model Bisnis, Tata Kelola dan Manajemen, Akuntabilitas dan Kinerja, Kelembagaan dan Kebijakan, serta Inovasi dan Keberlanjutan.Lebih dari sekadar perayaan, Peringatan HUT RI ke-80 di Syncore juga menjadi momentum akselerasi untuk mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045. Dari ruang kerja hingga halaman kantor, Syncore meneguhkan tekad bahwa setiap langkah kecil dengan nilai besar dapat membawa bangsa menuju masa depan yang lebih gemilang.✨ “Melalui kebersamaan, strategi, inovasi, dan akselerasi, Syncore siap jadi solusi untuk mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045.”
Indonesia terus berupaya mencapai visi besar Indonesia Emas 2045. Salah satu pilar utamanya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) telah mengidentifikasi isu strategis. Pemerintah menyoroti pentingnya kualitas kesehatan sebagai fondasi pengembangan manusia. Upaya memperkuat sumber daya manusia tidak hanya dititikberatkan pada pendidikan dan pelatihan, tetapi juga pada kesehatan jasmani dan mental. Salah satu indikator kunci yang dikejar adalah peningkatan Indeks Modal Manusia sebagai prasyarat menuju Indonesia Emas 2045.Mewujudkan Kesehatan SDM yang berkualitas Peningkatan kualitas SDM ini mencakup berbagai aspek. Pendidikan, pelatihan, pengembangan sikap, etos kerja, penguasaan teknologi, inovasi, dan kreativitas adalah bagian pentingnya. Kesehatan juga menjadi faktor krusial dalam membentuk SDM yang berdaya saing. SDM yang sehat tentu lebih produktif. Mereka mampu berkontribusi maksimal untuk kemajuan bangsa.Sejalan dengan arah pembangunan nasional tersebut, Syncore Indonesia turut mengambil bagian aktif melalui pelaksanaan Syncore Health Day – Cek Pemeriksaan Kesehatan yang digelar pada Jumat, 1 Agustus 2025. Kegiatan ini menjadi bentuk komitmen nyata dalam menciptakan lingkungan kerja sehat dan produktif bagi seluruh karyawan.Menanamkan Budaya Hidup Sehat di Lingkungan KerjaSyncore Health Day bukan sekadar agenda. Kegiatan ini dirancang untuk mendorong kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kesehatan berkala. Pemeriksaan meliputi Pemeriksaan Kolesterol, Tensi, Gula Darah, Asam Urat, dan Cek Mata. Dengan pendekatan menyeluruh ini, Syncore Indonesia mendorong terciptanya karyawan yang lebih tangguh, kreatif, dan adaptif terhadap perubahan.Budaya sehat yang dibangun di kantor berdampak langsung terhadap produktivitas. Karyawan yang sehat memiliki fokus kerja lebih tinggi, tingkat absensi yang lebih rendah, serta mampu menyumbangkan ide-ide inovatif secara konsisten. Hal ini menjadi modal penting dalam mendukung target nasional peningkatan daya saing SDM.